Selasa, 02 November 2010

Jalan-jalan ke Petaling Street dan Petronas Twin Tower III

Kali ini jalan ke Petronas Twin Towernya. Petronas Twin Tower dikelilingi oleh mall-mall seperti Suria KLCC, Ampang Mall, dan P Ramlee Mall. Sebenarnya sih dalam satu gedung juga.

Bagian depan KLCC adalah Jalan Ampang. Di sini tempat naik turun penumpang bis. Stasiun LRT juga bisa diakses dari Jalan Ampang, selain bisa diakses dari dalam Mall. Bagian belakangnya adalah taman KLCC, yang saya sebutkan dalam tulisan sebelumnya berdekatan dengan hotel The Zon. Sebenarnya bukan The Zon yang paling dekat ke KLCC, masih ada Traders Hotel, hotel nomor 1 di KL menurut pengunjung tripadvisor, mandarin oriental, dan impiana KLCC. Hotel Corus juga dekat, tapi yang paling murah memang The Zon (Nomor 70 an menurut pengunjung tripadvisor).

Dalam taman, ada tempat bermain anak yang sangat luas. Mungkin seluas setengah lapangan sepak bola. Terus ada kolam berenang anak. Semuanya gratis.

KLCC Park dari Sky Bridge

Turis paling suka lari pagi di taman ini, karena tempatnya bersih, segar, dan aman. Selalu ada polisi yang berjaga di sudut-sudut taman, jadi lihat bule atau orang arab jalan di dalam taman ini juga ngga aneh.

Masih di taman, ada kolam air mancur yang katanya kalo malam ada pertunjukan lasernya. Sebenarnya seperti air mancur di monas gitu deh, ngga ada yang anehnya. Tapi lumayan lah, untuk hiburan. Kolamnya bersih karena dibersihkan entah berapa kali sehari. Mungkin 3 sampai 4 kali, karena selalu saya lihat ada yang membersihkannya.

Untuk berfoto-foto, bisa dari taman KLCC ini atau dari Jalan Ampang. Pemandangan yang lebih seru memang dari Jalan Ampang, karena ngga terhalang oleh mall nya. Mungkin kalau malam lebih seru, karena cahaya lampu menambah eksotis fotonya. Apalagi kalau kita ngga pakai blitz. Biasanya sih, kita ambil posisi di seberang kolam depan Jalan Ampang. Yang di foto di atas tangga, sedangkan yang memfoto di bawah tangga. Maksudnya biar kelihatan twin towernya dari bawah ke atas.

Sky bridge adalah jembatan yang menghubungkan dua twin tower. Naik ke sini gratis, tapi harus dapatkan tiket yang mulai diberikan dari jam 8.30. Saya berangkat dari hotel jam 8 pagi dengan harapan bisa dapatkan tiket sesuai rencana saya. Kalau mengira datang jam 8 pagi adalah tindakan cerdas, anda betul. Tapi banyak orang lain yang lebih cerdas, hehehe.

Ketika saya datang, mungkin sudah ada 300 orang yang antri. Ngga tau tuh pada datang jam berapa. Pokoknya counter tiket belum buka deh pas saya datang. Jam 8.30 pas, counter dibuka dan mulai memberikan tiket untuk jam 9.00. Waktu kunjungan adalah setiap setengah jam, dengan sekali naik itu ada ga lebih dari 20 orang. Akhirnya saya dapatkan juga tiket untuk jam 4 petang.

Bayangkan, datang jam 8 pagi dapat tiket untuk jam 4 sore. Apalagi yang datang jam 10, udah ga dapat tiket kali ya. Untung dapatnya yang jam 4, soalnya kereta api saya dijadwalkan berangkat jam 5.50 sore, mepet banget dengan waktu kunjungan.

Oh iya, setiap pengantri boleh minta tiket untuk 5 orang. Jadi kalau datang lebih dari 5 orang, harus mengantri lebih dari satu orang. Semua harus pakai tiket, orang dewasa, anak-anak, sampai bayi pun harus bertiket.

Dalaman Sky Bridge

Dalaman Sky Bridge

Sebelum naik ke sky bridge, kita disuguhi film tiga dimensi dulu tentang sejarah sky bridge. Selain itu di ruang tunggu juga ada attraksi menarik seperti wahana di petrosains.

Petrosains terletak di lantai 4 KLCC. Tiket perorangan dan keluarga juga tersedia. Bahkan kalau mau langganan juga boleh, RM 100 sekeluarga unlimited visit dan juga bisa dipakai untuk mengunjungi Science Center di negara lain secara gratis. Contohnya, bisa dipakai untuk mengunjungin Science Center di Singapura dengan gratis.

Wahananya bukan cuma petrosains, di sana juga ada dino trek. Ada tiket terusan yang dijual bersamaan. Saran saya, berkunjunglah di waktu makan siang, jam 1 dan jam 2 siang biar ngga ngantri. Kalau pagi, banyak anak sekolah. Kalau siang, banyak keluarga. Ngantrinya lumayan juga, karena untuk masuk wahananya kita harus naik semacam mobil listrik yang hanya bisa dimasuki 4 orang.

Kebetulan saya dapat waktu kunjungan Dino Trek jam 1 siang dan Petrosain jam 2 siang. Saat itu ngga terlalu rame jadi bisa menikmati wahana.

Petrosains lumayan enak dinikmati karena wahana di dalamnya dikunjungi secara serial. Semua wahana dilalui, jadi ngga ada yang terlewatkan. Agak beda dengan Science Center Singapore yang wahananya dikunjungi paralel, jadi kadang ada juga yang ngga terkunjungi gara-gara ngga tau dimana pintu masuknya.

Di Dino Trek, ada fasilitas foto yang gambar latarnya diambil dari gambar dinosaurus. Foto digital ini dikirimkan otomatis ke e-mail kita. Contohnya adalah seperti gambar di bawah ini

Foto yang  dikirimkan gratis ke e-mail

Foto yang dikirimkan gratis ke e-mail

Gitu dulu ceritanya. Mudah-mudahan bermanfaat

sumber:http://www.schoolofuniverse.com/2009/06/jalan-jalan-ke-petaling-street-dan-petronas-twin-tower-iii/

Jalan-jalan ke Petaling Street dan Petronas Twin Tower I

Dua hari lalu saya pergi ke KL untuk menjemput mertua dan adik ipar yang berlibur ke Malaysia. Dengan dana terbatas, inginnya sih dapat tempat menginap yang cukup menyenangkan dan bisa jalan-jalan ke beberapa tempat penting di Kuala Lumpur. Targetnya adalah Jalan Petaling, Petronas Twin Tower Sky Bridge, dan Petrosains.

Jalan Petaling adalah jalan berkumpulnya pedagang kaki lima souvenir. Harganya sangat miring dibandingkan tempat lain. Contoh gantungan kunci yang harganya RM 5 di tempat lain, di jalan ini bisa didapatkan dengan harga RM 1 saja sebuahnya. Selain itu kaos, tas imitasi, jam imitasi, juga banyak dijual di sini. Sayangnya hanya buka dari jam 6 sore sampai jam 10 malam.

Petronas Twin Tower Sky Bridge adalah jembatan yang menghubungkan kedua menara kembar Petronas. Tiketnya diberikan percuma alias gratis. Tempat masuknya masih di dalam KLCC yang merupakan tempat bagi petrosains juga. Selain petrosains, juga ada Dino trek dan wahana lainnya.

Oke, perjalanan standar kalau dari semua daerah di Malaysia atau yang dari luar negeri, pergi saja ke KL Sentral yaitu stasiun kereta api terbesar di Malaysia. Kalau dari Bandara naik Aerobus atau Sky bus dengan ongkos hanya RM 8 – 9. Dari KL Sentral kami harus menuju hotel The Zon on The Park yang terletak dekat Kuala Lumpur City Center (KLCC).

Naik bis adalah pilihan yang murah karena tiket bis yang dibeli bisa dipakai lagi untuk bepergian ke tempat lain pada hari yang sama. Harga tiket bis per orang adalah RM 2. Sayangnya bis menuju ke KLCC datangnya tidak dapat ditebak. Kadang harus menunggu lebih dari setengah jam untuk mendapatkannya. Kasus saya, sudah menunggu lama tidak datang juga jadi harus memikirkan alternatif angkutan lain.

Dari KL Sentral ke KLCC juga bisa ditempuh dengan LRT Kelana Jaya. Tiketnya berharga RM 1.6. LRT adalah pilihan transportasi ke KLCC yang paling cepat. Perjalanan ditempuh dalam waktu yang kurang dari 15 menit. Menunggunya pun ga lama, cuma sekitar 5 menitan saja. Tapi kalau bawa barang banyak ke hotel, tentu lebih gampang pakai taksi. Apalagi The Zon ini letaknya agak jauh dari terminal bis ataupun LRT. Taksi dari KL Sentral ke hotel The Zon hanya RM 10 saja, tapi kalau ada tas yang ditaruh di bagasi perlu tambahkan RM 1 setiap tas.

The Zon adalah hotel termurah di dekat KLCC. Bisa pilih yang satu kamar atau dua kamar. Biasanya yang dua kamar dilengkapi dengan dapur, ruang makan, dan ruang keluarga. Saran saya, booking kamarnya melalu sistem reservasi online dari situs hotel the Zon, harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan agen perjalanan atau bahkan datang langsung ke hotel.

Kenapa pilih hotel ini? Pertama tadi, hotel termurah di sekitar KLCC. Terus ada dapur yang bisa dipakai untuk masak sendiri, terutama kalau anda mau tinggal lama. Dapur dengan kompor gas, rice cooker, pemasak air listrik, microwave, kulkas, dan peralatan makan yang lengkap. Sarapan diberikan gratis. Ada kolam renang yang lumayan buat anak-anak. Dekat Masjid Asy Syakirin. Pemandangannya juga langsung ke taman KLCC dan bisa melihat menara petronas langsung dari kamar.

Pada saat kami datang, kamar belum siap. Memang sih waktu check in adalah jam 2 siang sedangkan kami datang jam 1 siang. Jadi kami pergi dulu ke taman bermain anak di Taman KLCC sambil saya pergi sholat jum’at. Selesai sholat kami ke hotel dan kamar sudah siap.

Tidak seperti hotel berbintang empat lainnya, lobby hotel kecil saja. Mungkin hanya sekitar 70 meter persegi. Masih kalah besar dengan ruang 2 kamarnya yang 145 meter persegi. Karena pengunjungnya banyak, maka kadang kita ngga terlalu diperhatikan juga. Setidaknya pas saya check in dan check out, selalu ada pelanggan yang menunggu taksi yang datangnya terlalu lama. Malah, ada pelanggan yang diminta berjalan saja ke jalan raya yang jaraknya sekitar 300 dari lobby. Bayangkan kalau tamunya bawa barang besar, banyak, dan berat.

Gang menuju lift atau kamar juga tidak besar. Mungkin hanya cukup untuk 2 orang berpapasan saja. Kalau dibandingkan dengan gang di replica inn, ngga beda jauh lebarnya. Kata orang sih kurang nyaman. Liftnya juga kecil, hanya ada dua di tiap bagian. Lift hanya cukup untuk 9 orang. Tapi kan kita ngga tinggal di lift hehehe.

Kamar cukup besar, ada ruang kosong yang lega untuk sekedar sholat dalam kamar. Atau kalau mau gelar kasur supaya bisa muat lebih banyak orang juga bisa. Kamar mandinya kecil, tapi masih lebih besar daripada hotel di jalan Petaling. Mungkin karena ada bath tubnya. Tapi bath tub terlihat tua karena warnanya sudah agak gelap. Secara kebersihan sudah bagus karena di bawah kasur ngga ada kotoran. Saya pernah menginap di hotel berbintang lima, terkaget-kaget karena di bawah kasurnya banyak debu, sampah, dan bekas makanan. Di The Zon ini lumayan bersih.

Kamar  Utama The Zon

Kamar Utama The Zon

Oh iya, karena cukup luas, 145 meter persegi, maka dua kamar juga cukup besar. Ditambah lagi seperti yang saya sampaikan tadi, ada dapur, ruang makan, dan ruang tamu. Kalau mau bawa bahan mentah makanan juga bisa, atau beli bahan mentahnya di KLCC.

Ruang Tamu

Ruang  Makan

Ruang Makan

Dapur

Dapur

Kolam renang ada 3, 2 yang rendah, dan 1 yang dalam. Satu buah kolam renang ada fasilitas seperti ombak, yang kalau dipakai anak-anak cukup menghibur. Kayaknya sih kolam renang ini buat orang dewasa berendam ya, biar ada sensasi semburan air dari bawah. Tapi karena sudah diokupasi oleh anak-anak, jadi ngga ada orang dewasa yang main ke sini hehehe.

Ada juga ruang bermain untuk anak-anak. Ada mainan tempel-tempelan, menggambar dan aktivitas lainnya. Seharusnya sih gratis untuk pengunjung, sayang saya belum sempat coba karena terpepet waktu.

Restoran lumayan lengkap. Ada makanan melayu dan barat. Kalau sarapan, lebih baik datang lebih pagi misalnya di bawah jam 8 karena hotel ini sering dipakai orang yang pelatihan. Jadi pas dekat jam 8 tuh, ramenya minta ampun.

Makanan utama versi melayu bisa berganti-ganti. Kadang nasi goreng, nasi putih, atau dari mi-mi an. Nasi lemak juga disediakan. Agak beda denga Puteri Pacific yang menyediakan Nasi lemak setiap hari saat saya menginap di sana. Jus buah standar dan susu segar juga disediakan. Buah-buahan cukup lengkap.

Apa lagi ya? Kayaknya sudah cukup banyak. Tulisan tentang jalan-jalannya akan saya sampaikan dalam tulisan yang lain. Terlalu banyak kalau semua dimasukkan dalam satu tulisan. Foto? He he he, bandwidth terbatas nih, kalau upload foto, habis deh. Untuk foto silahkan lihat di situsnya trip advisor.

sumber:http://www.schoolofuniverse.com/2009/06/jalan-jalan-ke-petaling-street-dan-petronas-twin-tower-i/

Visit Singapore Through Malaysia

I went to Singapore once with my family, June 2009. But I didn’t stay in Singapore. I stayed in Johor Baru, one of Malaysian big cities near Singapore.

From my place in Perak, I used train to get to Johor Baru. Actually there is a regular train that serve daily journey from Ipoh to Johor (also to Singapore), but the time is not right. This train departs from Ipoh around 11 am and arrives in Johor at 8 pm (Singapore 10 pm). It is not a right time to find any place or walking around, especially when you bring your family.

So, by checking the train schedule from KTMB, I found shuttle train from Ipoh to KL early in the morning and a train from KL to Johor (also to Singapore) that departs at 8.30 am. The time was just right, I arrived at Johor Baru Train Station around 2 pm. If you haven’t book any hotel, this is just a right time to look for your hotel. Anyway, some people said that Johor is not quite save, especially at night. So I made the right decision :)

I already booked a hotel room for my family. Sometimes if you check the official web site of a hotel, you can get a good bargain. This time I took a family holiday package from a 5 star hotel, The Puteri Pacific Hotel. The price was good, comparably cheap with apartments in Singapore. For a comparison, you can have an apartment for two person in Lucky Plaza Singapore for S$ 80/night (2 person). I got RM 260/day for my family (2 adults, 3 children) in a suite. That’s roughly almost the same price if you count the kids for the apartment. So why bother a small apartment room if you can get a big deluxe room?

Any way, you can go to Singapore early in the morning since the intercountry bus is operating from 6 am to 11 pm. As soon as we finished our breakfast, we went to Singapore by bus. We have to alight twice, for Malaysian Immigration and Singaporean Immigration. Don’t forget to fill the white card :) . You can go by train too, but this train only operating early in the morning, around 5 am.

If you don’t have any problem, you can get to Singapore only in 30 to 60 minutes. Unfortunately, I had a problem. I don’t know what kind of problem because the officers didn’t do or ask any strange questions. Any way, it took 1.5 hours for us to get to the first bus station, the Kranji Bus Station which is also an MRT station.

From this station, actually I can go to Singapore Zoo by MRT and Bus, but according to gothere guideline, a taxi will cost a little bit higher for the four of us. So we took a taxi to the Zoo, faster and you don’t have to walk a lot.

The zoo is not a large zoo, but nicely arranged for walker. Don’t take a tram, because it is not worth it. Just take a walk, and you can see the animal collection. If you take the tram, you won’t be able to see the collection clearly. Most of the collection requires you to walk to the cage and see the animal, not from the tram.

My children only enjoyed the children facility, such as water park which is availabe for free. We spent our time mostly on the kidz zone, not seeing the animals :) . Anyway, you can spend as much as time you can for the Zoo, but roughly 2 hours is enough to see all the collection.

After we finished, we went to Singapore Science Center by Taxi. It is quite far from the zoo. The place has so many attraction such as theater and some science exhibition counters. The one I don’t like from this place is the counters are separated in parallel. If we don’t know where to go, we might miss some of the exhibition.

From science center we went to Jurong East MRT by taxi and continue the journey to Bugis Street for souvenirs. You can find cheap souvenirs here, especially the middle shop. Indonesian likes to shop souvenirs :) , so this place is not to miss.

After some souvenirs shopping, we went to Merlion Park by taxi. Unfortunately, it was already pass working hour. The taxi charged a surcharge that cost me more than the taxi fee itself. Anyway, we only took some pictures with the Merlion background and ready to go to the busiest part of Singapore (Maybe :) ), The Orchard Road.

Not much to see in Orchard Road, since Department Store are all the same in Singapore or Malaysia or even in Indonesia. So we just took a little walk and luckily found Indonesian food corner at the Lucky Plaza.

Don’t worry about transportation, as long as you can manage the time before 11 pm, you can still find public transportation, including the one to Malaysia. So if you still want to go to Sentosa Island to see Song of The Sea, you still have time.

We arrived at our hotel around 11 pm with so many places already visited in Singapore. So, it is enough for us to get around Singapore in one day.

Tips:

  • Prepare for small money if you want to take buses, they don’t provide change.
  • Use taxi if you have more than 3 person
  • Please check the route by using gothere.sg

Have a nice trip to Singapore !! :) :) :)


source:http://www.schoolofuniverse.com/2009/07/visit-singapore-through-malaysia/

Things to Do in KL

Writing in English? Why not? He he he, after a long long time this is my first attempt to write another English post in School of Universe. Just a rewrite of my previous post in Bahasa Indonesia. It is about my journey in KL with my family.

The first thing you have in mind before you come to Malaysia probably is this: PETRONAS TWIN TOWER. Yes, this is one thing that if you put into your photograph people most likely already know that you are in Malaysia. The same thing goes with Merlion in Singapore, Eiffel Tower in France, or Liberty Statue in USA.

To get to Petronas Twin Tower from Airport is easy. Upon arriving at the airport, you just have to take a feeder bus or rent a car to get to KL. Feeder bus will take you to KL Sentral. This is the biggest train station in KL, with commuter, LRT, and intercity train available.

Feeder bus cost you only a little money. RM 8 to RM 9 ticket fare is available, depending on the bus. Even Star Shuttle bus can take you to places like hotel for only a small additional fare (RM 12 to get to any hotel in KL). It is per person fare. Rented car or taxi is available for more than RM 80.

When you are in KL, you have to decide where to stay. If you go on a budget, you can either take Petaling Street or near KL Sentral for you stay. Both places offer budget hotels or even dormitory style hostels.

If you plan to visit other places by train, such as Singapore, Thailand, or even other Peninsula places of attraction, it is better for you to stay near KL Sentral. Even other places in KL such as Petronas Twin Tower or Genting Highland public transportation is reachable from KL Sentral.

If you stay in Petaling Street, you can get to puduraya bus station by walking. This is convenient if you plan to go to other places in Malaysia by bus. For example, if you want to go to Melacca so puduraya is the only place to visit since you only can take bus to Melacca from here. You can go around KL if you buy a rapidKL bus ticket only for RM 2 per day. It means that you can re use the ticket as long as the journey is on the same day.

Petaling Street itself is a shopping destination for most tourists. You can buy cheap souvenirs here such as key chain, t shirt, or even imitation bags. A beer corner is also available for European tourists.

Back to Petronas Twin Tower. At least there are 5 things you can do near Petronas Twin Tower. The first one of course, taking pictures of you with the twin tower as the background. The second on is taking a walk around the KLCC park which is considered as a very save place for foreigner. The third one is to see the water laser attraction at the park or you can even take your children to a public swimming poo. The forth one is to visit Petrosains and Dinotrek2. The fifth one is to visit the Petronas Sky Bridge.

KLCC Park from Petronas Sky Bridge

The hardest thing to do is probably to visit Petronas Sky Bridge. You have to ask for free ticket to visit this one. Since it is a free ticket, don’t expect you will get one if you come late. Most smart visitor will come early in the morning even before the ticket counter open. When I came near 8 am, I only managed to get ticket for 4 pm shift. So if you want to get morning shift tickets, please come before 8 am.

Every shift can only take around 20 people. That includes children and babies. So you have to ask a ticket for your baby too. One person can ask for a maximum of 5 tickets.

One shift will take about 20 minutes to finish. That includes a short film before you enter the lift that will take you to level 41 in 41 seconds. There is a guide that will explain the history of Petronas Twin Tower and guide you through the 20 minutes journey.

Petronas Sky Bridge Interior

Other places you might be interested in when you are in KL probably KL Tower, the Royal Palace and Putrajaya. The last two are not accessible by public transportation. But if you insist to go there, you can join a short tour that will cost you more than RM 100 per person. If you can arrange a private tour with your friend, may be it is cheaper to rent a car to take you there. As for the guidance you can join other tourist for some explanation from their guide :) .

If you are not a backpacker or if you prefer a higher class of hotel you can consider The Zon Hotel as your place to stay. If you bring family, you can have a 2 bedrooms suites for a cheap price. Please go to the official hotel website for reservation, it is cheaper than any travel agent’s offers.

There you can have a family room, dining room, and a basic kitchen with a lot of kitchen utensil that can fulfill your needs. Below are some pictures when I stayed there.

Family Room, The Zon

Dining Room, The Zon

Dining Room, The Zon

Kitchen with Toaster, Microwave, Rice Cooker, and Gas Stove

Kitchen with Toaster, Microwave, Rice Cooker, and Gas Stove

So, have a nice trip to KL :) .

source:http://www.schoolofuniverse.com/2009/07/things-to-do-in-kl/

Tips dan Trik Jalan-jalan Hemat di Malaysia dan Sekitarnya

Setelah bertahun-tahun tinggal di Malaysia, akhirnya punya kesempatan juga untuk jalan-jalan. Maklum waktu baru-baru datang sibuk untuk adaptasi dulu dengan lingkungan. Pas udah cocok, baru deh kepengen lihat-lihat dunia lain.

Jalan-jalan ngga jauh dari biaya perjalanan, tempat tinggal, makan, dan beli oleh-olehnya. Biaya untuk masing-masing keperluan itu ternyata bisa disiasati supaya minimal dengan hasil maksimal. Kita bahas satu-satu.

Biaya perjalanan biasanya cukup besar, berkisar antara 20 – 40% biaya keseluruhan. Perjalanan yang panjang bisa dilakukan melalui darat, laut, atau udara. Biasanya sih laut adalah yang paling lama, diikuti darat, dan yang paling cepat lewat udara.

Secara umum, untuk perjalanan jauh naik kendaraan umum akan lebih murah bila dibandingkan dengan naik kendaraan pribadi. Tetapi kalau jumlah peserta perjalanan banyak malah bisa lebih murah kalau naik kendaraan pribadi. Misalnya seperti perjalanan ke Penang dari rumah saya di Tronoh, teman yang memakai bis dengan keluarganya malah mengeluarkan biaya lebih mahal dibandingkan saya yang memakai mobil sendiri.

Tetapi semakin jauh perjalanan tetap kendaraan umum akan menjadi lebih murah. Apalagi kalau tersedia kereta api. Sebagai bandingan, biaya kereta api dari tempat saya ke KL itu bisa cuma 60% biaya bis. Waktu perjalanan bagi bis dan kereta api cukup tepat waktu. Tinggal lihat di jadwal, insya Allah pergi dan sampai pada waktu yang telah ditentukan. Agak beda dengan sistem bis di Indonesia yang kebanyakan belum berjadwal. Bis menunggu sampai penumpang agak penuh baru berangkat. Di Malaysia, penuh ga penuh begitu jam berangkat ya langsung cabut.

Kalau mau naik pesawat, perjalanan memang bisa lebih cepat. Tapi kalau menghitung dengan waktu check in dan tunggu pesawat, kadang malah jadi lebih lama. Cuma untuk perjalanan yang jaaaauuuuh, ya tetap lebih menguntungkan. Misalnya kalau mau jalan-jalan ke Indonesia.

Kalau mau murah naik pesawat, sering-seringlah lihat website perusahaan penerbangan. Beberapa kali dalam setahun mereka mengadakan promosi yang memungkinkan kita memperoleh harga super murah. Misalnya saja pesawat Airasia yang kalau masa promosi, dengan harga Rp. 250.000,00 kita bisa pergi dan pulang ke Indonesia. Maskapai yang agak mahal seperti KLM pun juga sering kasih harga murah untuk PP. Misalnya saja, sewaktu supervisor saya pulang ke Indonesia, tiket pesawat untuk pembantunya dibelikan pp seharga RM 300. Kalau satu arah saja, harganya bisa RM 1300. Pengiritan RM 1000 atau sekitar 3 juta rupiah meskipun tiket baliknya ngga kita pakai lagi. Dari Indonesia ke KL harga tiket pp biasanya lebih mahal, ga tau kenapa.

Untuk penginapan, orang biasa pilih tempat back packer untuk mendapatkan harga murah. Kalau bawa keluarga tentu ngga bisa dong ke tempat back packer. Akhirnya memang harus ke hotel juga biar bisa dapat tempat yang nyaman buat keluarga.

Harga hotel bagus ga selamanya mahal. Misalnya saja kalau dibandingkan dengan back packer, sebuah hotel bintang 4 di georgetown Penang harga normal RM 400, bisa kita dapatkan dengan harga RM 130, yaitu sama dengan kamar keluarga di losmen Replica Inn Jalan Petaling. Bedanya sangat jauh, misalnya kita dapatkan kamar mandi besar dengan bathtub, air minum dan snack gratis di kulkas kecil, dan juga dapat sarapan.

Gimana caranya dapatkan harga murah itu? Sekali lagi, sering-seringlah lihat website hotelnya langsung. Cari bagian promosi dan dapatkan harga miring dari sana. Memakai jasa agen perjalanan juga bisa. Bahkan dengan akses ke agen perjalanan kita bisa dapatkan informasi beberapa hotel sekaligus untuk perbandingan. Misalnya yang sering saya pakai adalah mitra.travel , pyotravel.com.my, cuti.com.my, pinganchorage.com.my. Untuk mendapatkan hasil review orang yang pernah tinggal di hotel tersebut, saya biasa kunjungi www.tripadvisor.com.

Kalau bisa anda jadi member kartu beberapa supermarket besar. Misalnya di Malaysia sini, kalau anda pemegang kartu Jusco, anda bisa dapatkan harga hotel yang diskonnya bisa lebih dari 50%. Dari website agen perjalanan juga bisa murah, asal anda punya kartu kredit.

Makan juga bisa jadi sumber pengeluaran yang besar. Kalau memungkinkan cobalah cari hotel atau apartemen yang menyediakan kompor memasak kalau kita tinggal cukup lama di suatu tempat. Misalnya sewaktu kawan saya berkunjung ke Singapura, mereka memilih apartemen di Lucky Plaza yang menyediakan kompor. Untuk keperluan makan sehari-hari mereka membeli beras dan lauk dingin siap masak saja. Dengan begitu pengeluaran bisa ditekan sampai tinggal 30% nya untuk makan saja.

Beli oleh-oleh juga bisa dicarikan yang murah. Jangan pernah beli oleh-oleh di Mall karena harganya pasti super mahal. Pergi ke pasar rakyat yang biasanya lebih murah. Jangan menawar dulu, tapi putari dulu pasar itu untuk mendapatkan perbandingan harga. Misalnya di Jalan Petaling, ternyata daripada susah menawar harga di bagian dalam, di ujung luar pasar ada kios yang menjual dengan harga paling murah.

Untuk keperluan masuk ke tempat wisata, biar murah ya enak pakai paket keluarga. Jalan-jalannya kalau sudah ada website seperti www.gothere.sg kayaknya enak juga. Bisa membandingkan antara mode perjalanan satu dengan yang lainnya. Kapan ya kira-kira di Indonesia ada yang seperti itu?


sumber:http://www.schoolofuniverse.com/2009/05/tips-dan-trik-jalan-jalan-hemat-di-malaysia-dan-sekitarnya/

Jalan-jalan ke Petaling Street dan Petronas Twin Tower II

Petaling Street adalah tempat jualan souvenir murah meriah. Letaknya dekat dengan stasiun bis puduraya. Untuk ke tempat ini dari KLCC saya sarankan naik bis atau taksi saja. Eh dari tempat yang lain juga ding, soalnya LRT nya jauh banget. Atau kalau mau sambung gitu lah, naik LRT terus naik bis/taksi.

Dari KLCC bisnya nomor 103, sedangkan dari KL Sentral lumayan banyak. Rasanya setiap bis yang pake B di depannya, lewat sini. Lokasi di dekat Petaling Street dikenal dengan nama kotaraya karena ada gedung pertokoan bernama kotaraya. Waktu tempuh dari KLCC sekitar 30 menit sedangkan dari KL Sentral lebih cepat, karena lebih dekat.

Pasar souvenir hanya buka jam 6 sore sampai 10 malam. Kalau pagi dan siang, tempat ini ya jalan biasa saja yang dilalui oleh kendaraan umum. Jangan pikir kios yang di dalam lebih murah daripada yang di mulut jalan. Soalnya yang dalam malah pasang harga mengambang, yang harus ditawar, dan kadang lebih mahal. Di mulut jalan ada kios-kios yang pasang label harga mati. Murah meriah dari mulai 1 ringgit sampai paling mahal ngga lebih dari 50 ringgit.

Di sekitar jalan ini juga banyak penginapan murah, dari mulai RM 80 sampai RM 150. Tentu saja, harga week end lebih mahal daripada week day. Kalo yang pakai online, biasanya sudah jelas berapa yang harus dibayar karena otomatis menghitungkan surchargenya.

Selain petaling street, sebenarnya tempat ini juga dekat dengan Masjid Jamek, Pasar Seni, dan Medan Merdeka. Tapi tujuan saya ke sini cuma untuk beli souvenir saja, kalau tempat lainnya ya standar gitu aja deh. Kurang menarik.

Bule punya pojokan sendiri, buat minum-minum bir dan makan-makan. Biasanya yang beredar di kios-kiosnya adalah turis dari negeri Arab sana, buat beli tas-tas imitasi, jam imitasi, dan perhiasan imitasi hehehe.

Turis Indonesia kayak saya, beli souvenir gantungan kunci, kaos, hiasan meja, dan hiasan dinding aja deh. Kalo barang imitasi mah, di Indonesia juga banyak dan lebih murah.


sumber:http://www.schoolofuniverse.com/2009/06/jalan-jalan-ke-petaling-street-dan-petronas-twin-tower-ii/

Rabu, 18 Agustus 2010

Jalan Jalan Ke Johor Bahru


Akhir minggu tiba dan salah satu tempat melancong yang dekat, nyaman, murah meriah bagi mereka yang berdomisili di Singapore adalah ke Johor Baru yang walaupun beda negara, sebenarnya hanya berdampingan saja tanahnya dari segi geografis.

Jadi dengan kata lain seperti sekedar main ke tempat yang dekat saja, hanya bedanya menggunakan paspor dan melewati deretan urusan imigrasi.
Karena dekat, kita dapat pergi ke luar negeri dan pulang hanya dalam waktu satu hari, setengah hari atau bahkan beberapa jam saja. Mungkin sesekali bila jenuh, anda dapat sekedar makan siang atau makan malam sambil berbelanja santai keperluan sehari-hari di supermarket di sana.

Bila memiliki waktu lebih lama, anda dapat melancong seharian, mencicipi berbagai makanan Malaysia, melihat tempat wisata menarik dan shopping sampai puas apalagi perbedaan mata uang membuat anda dapat berhemat yang lumayan.

Johor Baru pada dasarnya adalah ibukota Johor state yang ada di ujung selatan peninsula Malaysia. Bolak-balik Singapore-Johor Baru umumnya melalui dua jembatan penghubung ini yaitu Causeway Link dan Second Link. Yang pertama – yang menghubungkan Woodlands CIQ checkpoint ke kompleks imigrasi Sultan Iskandar - adalah yang paling padat lalu lintasnya terutama Jumat sore (arus dari Singapore ke Malaysia, saat orang ingin berakhir pekan atau sekedar bersantai pada Jumat malam) dan Minggu sore (arus balik ke Singapore).

Second Link atau disebut juga Tuas Second Link menghubungkan Tuas/Ayer Rajah Expressway dengan Second Link Expressway. Lalu lintasnya tak sepadat Causeway Link, jembatan ini digunakan oleh servis bus eksekutif ke Kuala Lumpur dan lebih dianjurkan bagi mereka yang membawa kendaraan sendiri. Hanya ada satu bus biasa yang boleh lewat yaitu CW3 dan taksi limousine Malaysia saja.

Anda pun dapat naik taksi yang khusus mengangkut penumpang Singapore-Johor dari Singapore Taxi Terminal di Queen Street (Bugis) turun di Johor Baru Taxi Terminal di Pasar Bakti Kotaraya II dengan hanya $10. Anda memiliki kenyamanan penuh karena tak perlu turun naik di titik imigrasi kedua negara.

Bagi kebanyakan orang, cara yang paling umumnya dan murah-meriah adalah naik bus. Berikut adalah daftar bus yang bolak-balik Singapore-Johor Baru :

Transport:: Johor Bahru

Apa saja sih yang dapat anda temui di Johor Baru (JB)? Tergantung berapa lama waktu yang anda rencanakan untuk dihabiskan di sana, banyak hal yang dapat dilakukan atau dieksplorasi di Johor Baru, mulai dari makanan, minuman, shopping, tempat bersejarah, atraksi turis hingga kursus golf!

Makan

Banyak hawker centre yang terdapat di JB dimana makanan enak murah meriah banyak pilihannya.

Yang terkenal antara lain :

# Medan Selera Meldrum Walk, terdapat di sepanjang Meldrum Walk tepat di jantung kota JB. Terdapat sekitar 90 kios makanan/minuman yang semuanya menjual makanan khas Malaysia baik Chinese, Malay atau Indian food. Konsepnya outdoor jadi meja dan kursi ada di tempat terbuka.

# Taman Sri Tebrau Hawker Centre, 3 km utara JB dekat Hotel Crystal Crown, populer di antara penduduk lokal maupun pengunjung dari Singapore.

Untuk Mamak Food, ada 3 restoran yang cukup dikenal yaitu Ayub, Sri Alam dan Habib. Pilihan makanannya mirip-mirip terutama Roti Canai yang terbuat dari tepung, selain itu seperti Nasi Lemak, Mee Goreng juga umum ditemui. Roti Canai adalah lapisan tipis adonan yang telah digoreng yang disajikan bersama dengan kari yang dapat dipilih sesuai selera.

Bicara soal Roti Canai, ada dua tempat yang tak boleh dilewatkan, anda hanya perlu bangun cukup pagi saja. Yang pertama terletak dekat kompleks imigrasi dan karantina dekat Kim Teng Park. Versi di sini sangat tebal dan gurih dengan sambal yang enak sekali. Perlu mengendarai mobil untuk ke tempat ini. Yang lain terletak dekat Century Garden dekat showroom Honda di depan gedung MAA. Versi rotinya lebih original - lebih kecil, ringan dan empuk – disajikan bersama kuah sardine rasa asam. Dua-duanya enak dengan harga terjangkau.

Shopping

Ini termasuk alasan utama bagi mereka yang melancong ke Johor Baru. Shopping Paradise untuk menemukan banyak barang yang sama di Singapore dengan harga lebih ‘menguntungkan’ karena perbedaan mata uangnya.

# City Square, mal yang paling mudah didatangi, tinggal berjalan dari imigrasi/bea cukai Malaysia. Banyak toko, makanan tersedia dengan dua bentuk bisnis dari Singapore yaitu bioskop Cathay Cineplex dan food court Food Junction. Terdapat pula butik-butik kecil dengan pilihan yang menarik.

# Plaza Kotaraya, juga tinggal berjalan dari imigrasi Malaysia. Shopping mall ini lebih tua ketimbang City Square

# AEON/Jusco Tebrau City. Mal terbesar di JB dengan merek-mereka terkenal antara lain Giordano, MNG, Esprit, dll. Targetnya lebih menengah-atas. Naik bis ke arah Kota Tinggi atau Ulu Triam dari perhentian di samping Public Bank di jalan Wong Ah Fook, biaya bus sekitar 2 RM. Taksi dari imigrasi Malaysia tak sampai 20 RM.

# AEON Bukit Indah. Mal terbaru di JB dengan Jusco, supermarketnya yang terkenal, yang menawarkan semua jenis barang dari makanan ke perlengkapan bayi hingga parfum. Masih banyak lagi shopping mal tersebar di JB seperti Plaza Larkin tempatnya berbagai butik, Sutera Mall yang tak jauh dari Senai International Airport, Danga City Mall untuk mencari produk-produk IT, Holiday Plaza untuk menemukan DVD/computer games yang lebih murah J, atau yang lebih upmarket seperti Plaza Pelangi.

sumber:http://www.indosing.com/index.php?option=com_k2&view=item&id=17:johor-bahru